Senin, 26 Maret 2012

korban bentrokan di polonia dilarikan RS

MEDAN - Ribuan masyarakat yang tergabung dalam berbagai elemen yang berunjuk rasa di Jalan akses menuju Bandara Internasional Polonia Medan saat ini masih melakukan unjuk rasa.
   
Sempat terjadi bentrok dan beberapa orang pendemo terkena peluri karet polisi. Beberapa mahasiswa juga sempat ditangkap oleh polisi.

Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho tampak turun ke lokasi untuk menenangkan massa. Massa yang beringas dapat terkendali aman pasca turunnya Gatot yang memberikan keterangan kepada massa.

Para mahasiswa yang tertangkap polisi kini sudah dilepas sementara beberapa orang yang terkena peluru karet telah dilarikan ke Rumah Sakit Elisabet guna mendapatkan perawatan medis, akibat mengalami luka-luka akibat saling lempar batu dengan aparat kepolisian.

korban bentrokan dipolonia dilarikan

Kamis, 22 Maret 2012

Soal Penjarahan Di PT WRP. Pemilik Betor Dan Mobil “Coba Lobi Kapolres Belawan”. Berkas Belum Dikirim Ke Kejari Belawan. – Diduga PT Gunung Gahapi Penadah Tunggal.




Mobil cold diesel, angkot, dan becak bermotor yang diamankan Polres Pelabuhan Belawan. Ke tiga jenis anggutan tersebut digunakan sebagai transportasi mengangkat hasil jarahan di PT WRP Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan.

Polresta Belawan, kompassumut.com

Saat ini Mapolres Pelabuhan Belawan setiap harinya dipenuhi puluhan warga. Kedatangan warga itu bukan buat pengaduan, melainkan bermaksud lobi Kapolres untuk keluarkan puluhan becak bermotor dan mobil yang ditahan petugas Polres Pelabuhan Belawan. Selasa (20/03/2012).
Pantauan kompassumut di Mapolre Pelabuhan Belawan, hingga sampai Selasa (20/03/2012) kantor pelayanan masyarakat itu masih dipenuhi puluhan oknum pemilik becak bermotor (betor) dan mobil.
“Kesal kali aku bang! Becak itu untuk cari nafkah kami, tapi sekarang ditahan Polisi dan susah kali ngurusnya. Padahal kami belum ada ngambil besi PT WRP itu. Tapi herannya, mobil kok bisa dikeluarkan, buktinya ada di daerah kami”. Kata warga pada kompassumut yang mengaku tinggal di Kelurahan Sei Mati.
Sebelumnya, jajaran Polresta Belawan mengamankan barang bukti berupa 11  unit sepeda motor, 9 unit becak bermotor, serta tabung gas dan pemotong besi.

Selain itu, mobil cold diesel BK 8136 CB serta 2 unit mobil angkot morina Trayek 81 dan Trayek 80 yang dipergunakan untuk melakukan penjarahan turut diamankan. Barang bukti yang diamankan itu di bawa ke Mapolres Pelabuhan Belawan. dengan menggunakan mobil truk. Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Pelabuhan Belawan belum kirimkan berkas pada pihak Kejari Belawan.
Terpisah, PT Gunung Gahapi Medan diduga sebagai penadah tunggal atas tindak kejahatan penjarahan besi di PT WRP Medan Labuhan. Belum lama ini 1 unit truk sarat muatan besi hasil penjarahan masuk ke perusahaan pelebur besi itu.

Kerjasama penjarah dengan perusahaan tersebut sempat dipergoki sejumlah oknum wartawan, namun tidak diketahui tindaklanjutnya.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro hingga sampai sekarang belum berhasil ditemui kompassumut.
Terpisah, Wakapolsek Medan Labuhan, AKP Amirrudin pada sejumlah wartawan mengatakan, pihaknya telah mengamankan barang-barang yang diduga sebagai alat para penjarah PT WRP. “Barang-barang milik para penjarah sudah kita amankan dan sekarang dibawa ke Polres Belawan”. Katanya singkat.

Nommensen Tolak BBM di Medan

 

MEDAN-Demonstrasi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terus berlanjut di Medan. Setelah membuat cedera dua perwira polisi pada aksi Rabu (21/3) lalu, kemarin massa menghancurkan mobil plat merah alias milik pemerintah.
Unjuk rasa yang berujung bentrok itu diakui polisi sebagai sebuah kecolongan. Pasalnya, pihak kepolisian menyiagakan personel di dua titik demo lainnya.

 Mahasiswa kembali bentrok dengan pihak kepolisian. Adalah Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen (UHN) yang beraksi di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan sekitar pukul 15.00 WIB.

Selain itu, saat puluhan mahasiswa melakukan orasi, sebuah mobil dinas plat merah Mitsubisi Kuda dengan plat BK 1026 H menjadi korban. Mobil berplat merah itu milik Kantor Migrasi Belawan yang dikendari oleh Andreas Perangin-perangin dan 5 pegawai Migrasi Belawan. Mobil tersebut melintas dari dari Jalan Merak Jingga melewati Jalan Perintis Kemerdekaan dan hendak menuju Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM (Depkuham) Sumut di Jalan Putri Hijau Medan. Begitu sampai di persimpangan Jalan Timor, massa yang melakukan sweeping kenderaan plat merah langsung menghentikan laju mobil tersebut.